Wadah Pelayanan Pemuda Kabeth-Suli = = = = = Di Berkati untuk Memberkati = = = = = =

Kamis, 01 Mei 2014

ALBERT EINSTEIN

ALBERT EINSTEIN
(1879-1955)


Ia Merevolusi Ilmu Pengetahuan Moderen



S
ejak kanak-kanak, Albert Einstein menemukan dirinya ingin tahu terhadap “teka-teki dari dunia yang besar”. Ia membawa rasa ingin keingintahuannya pada penelitina Fisika. Setelah menyelesaikan pendidikan universitasnya, ia bekerja sebagai sekretais kantor pada siang hari dan bekerja untuk penelitiannya pada malam hari.
Pada tahun 1905, pada usia dua puluh enam tahun, ia mulai menerbitkan tulisan ilmiah untuk menjelaskan teori-teori barunya. Sebagian orang mencibirnya, terutama ketika mereka tahu bahwa ia bukanlah seorang professor universitas, lainnya tertarik dan mulai melakukan tes terhadap hipotesis-hipotesis Einstein. Observasi mereka membenarkan teori-teori Einstein, dan dalam waktu enam belas tahun, Einstein menjadi seorang bintang ilmiah dan pemenang Nobel untuk ilmu pengetahuan.
            Dari waktu teori-teori Einstein kurang mendapat perhatian, ia terhempas masuk dalam politik dunia. Ia secara terang-terangan menentang Perang Dunia I, dan ketika Partai Nazi naik tahta di Jerman pada tahunn 1930-an, ia pindah ke Amerika Serikat untuk menjadi seorang professor di Princeton University. Sebagai seorang Yahudi, ia mmpergunakan pengaruhnya untuk menolong ribuan orang Yahudi melarikan diri ke Eropa dan berjuang untuk berdirinya perkampungan Yahudi. David Ben-Gurion, perdana menteri Israel yang pertama, memintanya menjadi presiden Israel yang pertama. Walau merasa tersanjung, ia menolak dengan mengatakan “Saya seorang ilmuwan, bukan seorang politikus”.
            Walaupun Einstein dipandang sebagai seorang yang jenius, orang tuanya cemas karena ia sangat lamban dalam belajar berbicara. Disekolah, ia dijuluki sebagai orang yang “aneh”, teman-teman di kelas menghindarinya, dan ia mendapat nilai-nilai yang buruk. Ia gagal pada ujian masuk perguruan tinggi yang pertama. Ia lebih memilih untuk bermimpi menunggang seberkas sinar daripada mengerjakan tugas rutin. Dan memang mimpi-mimpinya membawanya pada teori relativitas dan rumusnya paling terkenal. E=mc2 (energy sama dengan massa dikalikan dengan kuadrat dari kecepatan cahaya).
            Teori-teori Einstein tentang energy dan massa digunakan oleh para ilmuwan lainnya untuk menghasilkan tenaga nuklir. Selama Perang Dunia II, ketika Einstein mendengar bahwa Nazi mengembangankan senjata atom berdasarkan teori-teorinya, ia menulis kepada presiden Amerika Serikat untuk memperingatkannya. Einstein bermaksud bahwa penemuaanya digunakan untuk tujuan yang baik, ia kemudian menyatakan penyesalannya dalam penggunaan teori-teori tersebut untuk tujuan perang. Ia mengatakan setelah Perang Dunia II, “Kita telah memenangkan peperangan, tetapi kita belum memenangkan perdamaian”.
            Selama hidupnya, Einstein dicatat sebagai orang yang rendah hati. Ketika majalah Scientific American (sebuah majalah ilmu pengetahuan) menawarkan hadiah 5 ribu dolar untuk penjelasan terbaik tentang teori relativitas yang dijabarkan dalam 3 ribu kata, Einstein mengatakan, “Saya satu-satunya orang yang tidak masuk dalam seluruh lingkaran rekan-rakan saya. Saya tidak percaya saya dapat melakukannya”. Ia kemudian memberikan ini sebagai rumusan untuk kesuksesan: “Kalau a adalah kesuksesan ….. saya akan mengatakan bahwa rumusnya adalah a sama dengan x ditambah y ditambah z (a = x + y + z). dimana x adalah bekerja dan y adalah bermain”. Dan z? “menjaga mulut Anda tetap tertutup”.
            Seorang anak perempuan yang berusia sepuluh tahun pernah mengunjungi Einstein secara rutin untuk mendapatkan bantuan dalam mengerjakan pekerjaan rummahnya untuk pelajaran matematika. Anak perempuan tersebut menjelaskan, “Orang-orang mengatakan bahwa pada No. 112 hiduplah seorang ahli matematika besar, yang juga merupakan orang yang sangat baik. Saya memintanya untuk menolong saya. Ia sangat rela membantu dan menjelaskan segalanya dengan baik. Orang tersebut mengatakan bahwa saya harus dating ketika saya menemukan sebuah soal yang terlalu sulit”. Ketika ibunya meminta maaf akan anaknya yang menganggu, Einstein mengatakan, “Saya telah belajar lebih banyak dari percakapan dengan anak tersebut dan ia juga mendapatkan hal yang sama dari saya”.




ST : You Can Be A World Changer

@ Editor: Adi. J. Ngingi (Janeza.adi@gmail.com) 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar