ALBERT EINSTEIN
(1879-1955)
Ia Merevolusi Ilmu
Pengetahuan Moderen
S
|
ejak
kanak-kanak, Albert Einstein menemukan dirinya ingin tahu terhadap “teka-teki
dari dunia yang besar”. Ia membawa rasa ingin keingintahuannya pada penelitina
Fisika. Setelah menyelesaikan pendidikan universitasnya, ia bekerja sebagai
sekretais kantor pada siang hari dan bekerja untuk penelitiannya pada malam
hari.
Pada tahun 1905, pada usia dua puluh enam tahun, ia mulai menerbitkan tulisan ilmiah untuk menjelaskan teori-teori barunya. Sebagian orang mencibirnya, terutama ketika mereka tahu bahwa ia bukanlah seorang professor universitas, lainnya tertarik dan mulai melakukan tes terhadap hipotesis-hipotesis Einstein. Observasi mereka membenarkan teori-teori Einstein, dan dalam waktu enam belas tahun, Einstein menjadi seorang bintang ilmiah dan pemenang Nobel untuk ilmu pengetahuan.
Pada tahun 1905, pada usia dua puluh enam tahun, ia mulai menerbitkan tulisan ilmiah untuk menjelaskan teori-teori barunya. Sebagian orang mencibirnya, terutama ketika mereka tahu bahwa ia bukanlah seorang professor universitas, lainnya tertarik dan mulai melakukan tes terhadap hipotesis-hipotesis Einstein. Observasi mereka membenarkan teori-teori Einstein, dan dalam waktu enam belas tahun, Einstein menjadi seorang bintang ilmiah dan pemenang Nobel untuk ilmu pengetahuan.
Dari waktu teori-teori Einstein
kurang mendapat perhatian, ia terhempas masuk dalam politik dunia. Ia secara
terang-terangan menentang Perang Dunia I, dan ketika Partai Nazi naik tahta di
Jerman pada tahunn 1930-an, ia pindah ke Amerika Serikat untuk menjadi seorang
professor di Princeton University. Sebagai seorang Yahudi, ia mmpergunakan
pengaruhnya untuk menolong ribuan orang Yahudi melarikan diri ke Eropa dan
berjuang untuk berdirinya perkampungan Yahudi. David Ben-Gurion, perdana
menteri Israel yang pertama, memintanya menjadi presiden Israel yang pertama.
Walau merasa tersanjung, ia menolak dengan mengatakan “Saya seorang ilmuwan,
bukan seorang politikus”.
Walaupun Einstein dipandang sebagai
seorang yang jenius, orang tuanya cemas karena ia sangat lamban dalam belajar
berbicara. Disekolah, ia dijuluki sebagai orang yang “aneh”, teman-teman di
kelas menghindarinya, dan ia mendapat nilai-nilai yang buruk. Ia gagal pada
ujian masuk perguruan tinggi yang pertama. Ia lebih memilih untuk bermimpi
menunggang seberkas sinar daripada mengerjakan tugas rutin. Dan memang
mimpi-mimpinya membawanya pada teori relativitas dan rumusnya paling terkenal.
E=mc2 (energy sama dengan massa dikalikan dengan kuadrat dari
kecepatan cahaya).
Teori-teori Einstein tentang energy
dan massa digunakan oleh para ilmuwan lainnya untuk menghasilkan tenaga nuklir.
Selama Perang Dunia II, ketika Einstein mendengar bahwa Nazi mengembangankan
senjata atom berdasarkan teori-teorinya, ia menulis kepada presiden Amerika
Serikat untuk memperingatkannya. Einstein bermaksud bahwa penemuaanya digunakan
untuk tujuan yang baik, ia kemudian menyatakan penyesalannya dalam penggunaan
teori-teori tersebut untuk tujuan perang. Ia mengatakan setelah Perang Dunia
II, “Kita telah memenangkan peperangan, tetapi kita belum memenangkan
perdamaian”.
Selama hidupnya, Einstein dicatat
sebagai orang yang rendah hati. Ketika majalah Scientific American (sebuah majalah ilmu pengetahuan) menawarkan
hadiah 5 ribu dolar untuk penjelasan terbaik tentang teori relativitas yang
dijabarkan dalam 3 ribu kata, Einstein mengatakan, “Saya satu-satunya orang
yang tidak masuk dalam seluruh lingkaran rekan-rakan saya. Saya tidak percaya
saya dapat melakukannya”. Ia kemudian memberikan ini sebagai rumusan untuk
kesuksesan: “Kalau a adalah kesuksesan ….. saya akan mengatakan bahwa rumusnya
adalah a sama dengan x ditambah y ditambah z (a
= x + y + z). dimana x adalah bekerja dan y adalah
bermain”. Dan z? “menjaga mulut Anda tetap tertutup”.
Seorang anak perempuan yang berusia
sepuluh tahun pernah mengunjungi Einstein secara rutin untuk mendapatkan
bantuan dalam mengerjakan pekerjaan rummahnya untuk pelajaran matematika. Anak
perempuan tersebut menjelaskan, “Orang-orang mengatakan bahwa pada No. 112
hiduplah seorang ahli matematika besar, yang juga merupakan orang yang sangat
baik. Saya memintanya untuk menolong saya. Ia sangat rela membantu dan
menjelaskan segalanya dengan baik. Orang tersebut mengatakan bahwa saya harus
dating ketika saya menemukan sebuah soal yang terlalu sulit”. Ketika ibunya
meminta maaf akan anaknya yang menganggu, Einstein mengatakan, “Saya telah
belajar lebih banyak dari percakapan dengan anak tersebut dan ia juga
mendapatkan hal yang sama dari saya”.
ST
: You Can Be A World Changer
@
Editor: Adi. J. Ngingi (Janeza.adi@gmail.com)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar