Tersembunyi Namun Menawan
(Telaga Tihu)
A
|
mbon manise, itulah yang
dikatakan orang-orang tentang ambon. Manis karena panorama alam yang disajikan,
mampu memikat hati setiap insan yang berkunjung ke pulau ini.
Pancaran cahaya lampu dari rumah-rumah yang ada dipesisir pantai serta kapal yang tengah berlabu dilaut, menambah keistimewaan dari pulau Ambon saat malam hari. Bukan saja itu yang membuat ambon dikatakan manisee, beberapa spot wisata juga turut serta mempercantik pulau yang terletak diantara pulau seram dan pulau banda, juga menciptakan sensi tersendiri ketika berada di pulau ini. Kurang lebih 18 kilometer dari pusat kota terdapat tempat wisata yang memanjakan hati setiap pengunjung. Natsepa itulah namanya. Rujak, es kalapa muda merupakan kuliner yang selalu di burru oleh para wisatawan yang datang untuk melepaskan penat setelah seminggu bekerja.
Pancaran cahaya lampu dari rumah-rumah yang ada dipesisir pantai serta kapal yang tengah berlabu dilaut, menambah keistimewaan dari pulau Ambon saat malam hari. Bukan saja itu yang membuat ambon dikatakan manisee, beberapa spot wisata juga turut serta mempercantik pulau yang terletak diantara pulau seram dan pulau banda, juga menciptakan sensi tersendiri ketika berada di pulau ini. Kurang lebih 18 kilometer dari pusat kota terdapat tempat wisata yang memanjakan hati setiap pengunjung. Natsepa itulah namanya. Rujak, es kalapa muda merupakan kuliner yang selalu di burru oleh para wisatawan yang datang untuk melepaskan penat setelah seminggu bekerja.
Foto : Adi Janes Ngingi |
Bukan itu saja
yang menjadi keistimewaannya. Jika anda pengemar manjing, anda dapat merasakan
tarikan dari ikan-ikan air tawar yang menghuni akan eksosistem telaga tersebut.
Dari ikan mujair sampai lele mampu membuat anda merasakan sensasi memanjing
yang berbeda dari yang lain. Begitu pula dengan anda yang memiliki bakat
dibidang fotografer, telaga Tihu menantang anda untuk menujukan kemampuan anda
dalam bidang seni memotret, dengan keindahan alam yang masih alami anda pasti
dapat menemukan objek-objek terbaru untuk anda berkreasi.
Telaga ini di
apit oleh sebuah bukit (bukit Erwakang) yang membatasi antara desa suli dan
desa tulehu. saat anda memalingkan pandangan anda ke sebelah utara, maka anda
akan terpaku dengan keindahan gunung Salahutu yang turut serta mempercantik
akan panorama pada daerah sekitar telaga.
Berada di bagian
utara dari Kompleks Militer Rindam XVI-Pattimura, membuat akses masuk ke tempat
ini lebih mudah untuk dijangkau. Akses masuk menuju ke telaga tihu bisa
melewati kompleks rindam atau lebih mudah anda dapat melalui jalan banda (Jalan
ini menuju ke tempat pengungsian banda dan pengalian gas bumi-PLN dan juga TPU
desa Suli). Akses menuju telaga Tihu dapat anda tempuh dengan kendaraan beroda
2, beroda empat atau dengan berjalan kaki. Apabila anda yang tinggal di daerah
perkotaan dan ingin berwisata atau sekedar refhreshing di Telaga Tihu namun
tidak memiliki kendaraan pribadi, anda dapat memanfaatkan jasa angkutan umum
dengan menaiki angkot jalur suli kemudian anda dapat berhenti pada jalan masuk
ke pengungsi Banda-Suli. Ada dua pilihan untuk mencapai telaga Tihu yaitu bisa berjalan
kaki dengan jarak tempuh sekitar 500 meter dari jalan umum atau dengan jasa
ojek dengan biaya Rp. 5000,- sekali jalan.
Bagi anda yang
tertarik untuk berwisata ke desa Suli jangan lupa untuk menyempatkan diri mampir
ke telaga Tihu, di jamin anda akan merasakan sensi berwisata yang bersahaja langsung
dengan alam desa Suli. jadi, jangan anda ketinggalan dan hanya mendengar telaga
tersebut dari orang lain tanpa harus merasakan sensasi yang membuat anda
terdiam, terpaku dan terpesona akan keindahan panorama alamnya.
@Editor :Adi Janes Ngingi (Janeza.adi@gmail.com)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar