Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang di juluki sebagai kepulauan seribu pulau. Maluku dikelilingi oleh lautan yang terbentang dari utara sampai ke selatan. Demikian pula dengan musim yang dimiliki yaitu (musim hujan dan musim kemarau); musim hujan biasa terjadi pada bulan maret dan april sedangkan musim panas biasanya berlangsung pada bulan oktober sampai desember.
Di Maluku, khususnya pulau Ambon. Dua tahun belakangan ini sering terjadi kebanjiran. Hujan yang lebat dan tak henti-hentinya dalam beberapa malam membuat beberapa sungai dan kali meluap bahkan daerah-daerah yang tidak rawan banjir pun ikut meluap. Desa Suli yang dahulu tidak pernah terkena banjir, bahkan harus ikut-ikutan terkena banjir.
Salah satu jalan (jalan banda) masuk warga yang biasanya dilewati, harus ikut terendam banjir.
GAMBAR : JALAN BANDA
jalan banda ini merupakan akses utama warga desa Suli khusus warga banda untuk melakukan aktivitas sehari-harinya melawati jalan tersebut. Namun ketika musim hujan datang, sebagian dari jalan ini terendam air, sehingga warga pejalan kaki dan mengendara kendaraan beroda 2 harus menaiki rakit.
Rakit yang dibuat untuk mengangkut warga terbuat dari batang pisang dan gaba-gaba (pelepah pohon sagu). Warga yang mengggunakan jasa rakit tersebut dikenakan biaya sebesar Rp. 2000,-/orang dan Rp. 5.000,- /1 motor.
Hal disikapi oleh Pengurus Pemuda-Kabeth, untuk sama-sama mengalang aksi dana, dengan cara jual jasa "tola rakit'. Semua pengurus dan anggota dari wadah Pemuda-Kabeth ikut serta dalam kegiatan tersebut. Awalnya malu-malu, namun semangat dan motivasi untuk membantu warga serta untuk pelayana bagi Tuhan maka rasa tersebut hilang lenyap dalam hati dan pikiran.
Aksi ini dimulai 2 hari, mulai dari jam.05.00 WIT sampai 18.00 WIT. Tugaspun kami bagi, yang wanita/nona-nona menyiapkan makanan untuk makan siang dan snack sore, sedangkan para pria/nyong-nyong langsung terjun ke temapat tola rakit.Namun, ketika jam makan siang hampir tiba para wanita/nona-nona datang dengan makanan, sesampainya di tempat tola rakit, melihat para pria/nyong-nyong dengan penuh semangat tola rakit maka mereka pun terbekar semangat untuk sama-sama dengan para pria/nyong-nyong untuk tola rakit, sehingga suasana menjadi sangat ramai dan menjadi tontonan warga sekitar.
INILAH GAMBAR YANG DI AMBIL SAAT "TOLA RAKIT"
Setelah selesai jual jasa: tola rakit, kira-kira pukul 6 sore lewat, kami pun di ajak oleh Pak Pendeta R. Tetelepta untuk mandi di permandian air panas-Tulehu.
So, Lakukanlah Segala Sesuatu dengan penuh kesungguhan dan demi Tuhan.
DIA akan memperhitungkan semua.
DIA akan memperhitungkan semua.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar