Wadah Pelayanan Pemuda Kabeth-Suli = = = = = Di Berkati untuk Memberkati = = = = = =

Senin, 26 Mei 2014

CERPEN-SAAT IKA PUTUS CINTA






SAAT IKA PUTUS CINTA


“huhuhu….. huhuhu….”
Ika terseduh dibalik bantal. Sesekali ia bergumam ngga jelas, “Ryann,,,,, Kenapaaaa?? Huhuhu,,, aku salah apaaa …?”
Clara yg kebetulan lewat didepan kamar Ika merasa heran. Ini anak kenapa kok nangis begitu ?
“tok tok tok “
“ika, kamu kenapa ?”
“huhuhu…. Ngga apa-apa, kak. Huhu…. “
“ngga apa-apa kok nangis ? kakak masuk ya ?”pintu dibuka pelan-pelan. Clara melongokkan kepala dan terkejut melihat adik bungsunya tergolek ditempat tidur dengan mata yang sembab.
“kenapa, dek ? kamu lagi sedih, ya ? cerita donks sama kakak, “bujuk Clara sambil mengelus kepala Ika.
“kak…. Huhuhu….. ryan, kak. Kami putus.”
Clara menatap adiknya yg sekarang beranjak dewasa itu. Ia mengenal ryan, pacar Ika yg rajin berkunjung kerumah tiap akhir pekan.
“kenapa bias putus ?” selidiki clara.
“ryan bilang kami udah ngga cocok, kak. Padahal aku pikir semuanya baik-baik aja. Hubungan kami masih sama. Tapi, huhu, tapi kenapa ryan bilang begitu, “keluh ika dengan pandangan kosong. Ia menarik-narik ujung selimut dengan tangannya.
Clara tersenyum. “yaa, kalo ryan udah bilang begitu, kamu harus belajar untuk menerima. Mungkin suatu saat nanti kalian bisa bersama-sama lagi,“ nasihat clara.
“tapi, kak. Aku udah pacaran sama Ryan sejak setahun yg lalu. Buktinya, kami bisa melewati itu. Tapi ini Cuma gara-gara sepele, kami bertengkar.
Trus katanya kami udah ga cocok lagi. Kan aneh, kak,” ujar ika berapi-api. Ia kesal dengan perlakuan ryan yg menurutnya ga adil.
Lagi,,, lagi,,, dan lagi Ika tersenyum mendengan curhatan adiknya. Ya udah. Jangan sedih gitu, donks. Putus cinta itu kaan bukan segalanya. Siapa tahu, selain Ryan memang ada cowok lain yg lebih cocok denganmu. Kamu masih muda, ika. Ada banyak hal diluar sana yg bisa kamu raih. Kamu punya banyak waktu untuk berkarya. Masa karena ini jadi nyerah? Yuk, semangat lagi.”
Ika mengangguk pelan. “iya, kak. Aku akan berusaha ngga sedih lagi. Semoga ryan ga menemukan    orang yg cocok dengan selamanya. Huh.”
“hush, jangan gitu. Meskipun ryan udah buat kamu sedih, kamu harus bisa memaafkannya. Mungkin ryan terbawa emosi sampe memutuskan seperti itu. Kalo Tuhan mengizinkan, kalian pasti bisa bersama lagi kok,” hibur clara dengan tulus. Ika mengangguk lagi. “udah, sekarang kamu tidur. Sebelumnya berdoa dulu biar Tuhan memberi yg terbaik.”
Besoknya, ika bangun dengan perasaan, yang damai. Pagi-pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia membantu Clara menyiapkan sarapan. “gimana, Ka, udah baikkan ?”
Ika tersenyum kecil. “udah, kak. Hari ini aku lebih semangat.”
“nah, gitu dong. Tuh, didepan ada yg menunggu kamu. Katanya mau minta maaf.”
Ika kaget, “ryan ??”
“maaafin aku ya, Ka. Aku yg salah.” Cowok itu memohon. Ika hanya tersenyum malu-malu.


Story by leni M. Lase


@ Editor ; Adi Janes Ngingi (Janeza.adi@gmail.com)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar