NELSON
MANDELA
(1918)
Kekuatan Utama Dalam Menumpas
Apartheid
elson
Mandela dilahirkan dengan talenta memimpin, tetapi tidak seperti kepemimpinan
yang diharapkan banyak orang.
“Rolihlahla”
adalah nama suku yang diberikan kepada Nelson Mandela pada saat kelahirannya.
Ayahnya sangat miskin tetapi pemimpin yang dihormati oleh suku Tembu, sebuah kelompok Afrika berkulit hitam di daerah tenggara Afrika Selatan. Dalam keadaan sekarat, ayah Mandela memanggil pimpinan tertinggi sukunya ke sebelah ranjang tempatnya berbaring dan memintanya untuk membesarkan Rolihlahla, serta mengatakan, “Saya dapat mengatakan dari cara berbicaranya kepada kakak-kakak perempuannya dan teman-temannya bahwa kecendrungannya adalah untuk menolong bangsa ini”.
Ayahnya sangat miskin tetapi pemimpin yang dihormati oleh suku Tembu, sebuah kelompok Afrika berkulit hitam di daerah tenggara Afrika Selatan. Dalam keadaan sekarat, ayah Mandela memanggil pimpinan tertinggi sukunya ke sebelah ranjang tempatnya berbaring dan memintanya untuk membesarkan Rolihlahla, serta mengatakan, “Saya dapat mengatakan dari cara berbicaranya kepada kakak-kakak perempuannya dan teman-temannya bahwa kecendrungannya adalah untuk menolong bangsa ini”.
Sang Kepala Suku mengirim Mandela ke
sbuah Sekolah Menengah Atas Kristen, dan ia kemudian masuk ke Perguruan Tinggi
di Fort Hare, salah satu dari sedikit perguruan tinggi yang menerima
murid-murid berkulit hitam. Dalam tahun ketiganya di perguruan tinggi, pejabat
sekolah mengambil seluruh kuasa dari Komite Perwakilan Siswa, dimana Mandela
menjadi anggotanya. Ia memprotes dan ditahan. Sang pemimpin memutuskan bahwa
inilah waktunya bagi Mandela untuk berdikari dan menikah, dan Mandea merespon
dengan kabur ke Johannesburg. Disana, untuk pertama kali dalam hidupnya, ia
melihat kebobrokan dari segregasi dan menemukan bagaimana rasanya menjadi
seorang warga negara kelas dua. Mandela membuat sebuah keputusana bahwa ia akan
menolong kaumnya untuk berjuang bagi kebebasan dan harga diri umat manusia.
Mandela menyelesaikan kuliahnya, mengejar gelar dalam hukum, menikah, dan
menjadi seorang anggota dari African
Congress. Ia juga memegang peranan penting dalam mendirikan the Congress Youth League untuk
mengakhiri diskriminasi di seluruh Afrika Selatan.
Pada tahun 1948, the Afrikaner National Party berkuasa,
dan seluruh hukum-hukum apartheid dikeluarkan oleh pemerintah orang-orang kulit
putih (pengembangan terpisah untuk orang-orang kulit hitam dan putih). Mandela
dan anggota Youth League memprotes
larangan yag diperuntukan bagi orang-orang kulit hitam., dan ia ditahan,
penahanan pertamanya inilah yang menjadi penahanan selama dua puluh tujuh tahun
yang keluar masuk. Pada awalnya, usaha
Mandela ditujukan kepada protes damai, tetapi ketika para demonstran ditembaki
oleh polisi, ia dan pemimpin kulit hitam lainnya membentuk “Spear of the Nation” sayap militer dari the ANC.
Pada tahun 1964, Mandela dijatuhi
hukuman seumur hidup dengan tuduhan usaha kudeta. Ia berkata kepada pengadilan,
“Selama hidup saya, saya telah mendedikasikan diri untuk perjuangan rakyat
Afrika. Saya telah berjuang melawan dominasi kulit putih, dan saya telah
berjuang melawan dominasi kulit hitam. Saya telah menghargaii sisi demokrasi
yang ideal dan lingkungan yang bebas di mana semua orang hidup bersama dalam
harmoni dan dengan kesempatan yang sama. Inilah ideal yang saya harap untuk
dapat hidup dan dicapai. Tetapi jika harus, inilah suatu ideal di mana saya
siap mati untuknya”.
Bulan Desember 1990, Perdana Menteri
Afrika Selatan mengumumkan “Apertheid tidak dapat berhasil”, dan dua bulan
kemudian, ia mengumumkan pembebasan Mandela dari penjara. Selama tahun-tahunnya
di penjara, Mandela telah berjuang untuk mempertahankan harga dirinya dan
kesehatannya. Setelah pembebasannya, ia menentang segala bentuk kekerasan untuk
tujuan politik, dan selama empat tahun, ia bekerja sama dengan Perdana Menteri
F. W. de Klerk untuk menciptakan sebuah Afrika Selatan yang demokratis. Pada
tahun 1994, sang anak yang telah lahir sebagai seorang pangeran, sebagai
seorang pemuda, menjadi seorang politisi, dan kemudian seorang tahanan,
terpilih seebagai Presiden Afrika Selatan dalam pemilihan umum terbuka yang
pertama.
ST.
You Can Be A World Changer
@
Editor : Adi Janes Ngingi (Janeza.adi@gmail.com)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar