BACAAN : 1
Korintus 8 : 1-13
“Tetapi
jagalah kebebasanmua ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah “ (1 Korintus 8:9)
Batu Sandungan
Sewaktu kuliah Sastra Inggris, saya sempat diajar oleh dosen
berkebangsaan Amerika” kata Tora. Karena masih semester awal, bahasa Inggris
dia pun belum terlalu baik. Dosen dari Amerika itu juga tidak bisa berbahasa
Indonesia. Nah, apakah hal itu menjadi masalah? Tidak. Karena sang dosen
menyesuaikan dirinya. Ia berbicara dengan kalimat yang simple, intonasi sejelas
mungkin, tidak bicara cepat-cepat, dll. Dengan begitu, ia pun bisa mengajar
dengan baik. Jika saja dosen bicara seperti ia bicara dengan sesama orang
Amerika, mungkin kami akan terbengong-bengong, kebingungan!
Pada zaman Paulus, halal haramnya makananmenjadi topik
perdebatan seru diantara orang Kristen. Ada yang berkeras makanan
tertentu-salah satunya makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala-haram
dimakan. Paulus menyebut kelompok ini orang yang lemah. Tapi, ada pula orang
yang Paulus sebut telah memiliki pengetahuan. Mereka tahu berhala sesungguhnya
tak punya kuasa apa-apa sehingga makanan itu pun sah saja dimakan. Sebagian
dari jenis kedua ini bahkan makan makanan itu dikuil-kuil berhala (ay. 10).
Tapi menarik melihat respon Paulus. Alih-alih menegur yang lemah, kali ini
justru mengingatkan agar yang kuat jangan menjadi batu sandungan bagi yang
lemah. Seperti dosen yang tadi, yang lebih tahu perlu “
Sobat Muda,.... hari
ini kita mungkin tak lagi berdebat soal makanan. Tapi bagaimana dengan
penampilan? Atau bagaimana dengan marah, misalnya? Memang tak ada aturan di
Alkitab yang melarang kita memakai bajju tertentu. Tak ada FirTu yang berkata
orang Kristen dilarang marah. Tapi, prinsipnya sama: jangan sampai kita menjadi
batu sandungan. Jika kita bisa tampil dengan pakaian sopan dan rapi, mengapa
harus tampil dengan pakaian atau dandanan yang bisa menjadi batu sandungan bagi
mereka yang masih mempermasalahkan penampilan? Ini yang dilakukan Paulus untuk
memenangkan banyak jiwa (lih. 1 Kor. 9:20-22). Kita pun perlu melakukannya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar